August 11, 2015

Liburan Jiwa




Boleh jadi ada diantara kamu yang sedang kesusahan; entah itu sedang tidak punya duit, dapat nilai jelek atau kesal karena download file yang terlalu lama. Senyumlah. Saya tersenyum ketika menulis ini karena saya juga berharap kalian juga akan tersenyum saat membaca tulisan ini. Dan untuk kita yang berada dalam rutinitas, yang menunggu hari libur, senyum adalah sesuatu yang menghibur. Sebut saja senyum itu sebagai liburan lima detik, waktu yang sangat singkat hanya untuk menggerakkan otot-otot wajah dan mengendurkan syaraf kita. Bukankah menyenangkan memiliki liburan sendiri di hari yang sibuk.
Bicara tentang liburan, dimanakah tempat liburan yang paling menyenangkan? Puncak, Bali, Lombok, atau Raja Ampat?
Tapi tidak selamanya liburan harus pergi ke tempat yang cukup menguras kantong kita. Liburan terbaik adalah jika kita mendapat ketenangan fisik, pikiran dan jiwa. Bagi saya liburan adalah mendengarkan musik klasik atau menonton film yang memberikan semangat seperti “The Shawsank Redemption” atau membaca buku seperti “To Kill A Mockingbird”. Liburan juga bisa berarti bermain futsal atau jogging. Ya, kita bisa simpulkan liburan sebagai kegiatan yang menyenangkan.
Menghadirkan liburan dalam rutinitas kita itulah liburan yang sebenarnya, dan diperlukan usaha untuk menciptakannya. Dengan merubah kebiasaan kita dalam menghadapi rutinitas akan menciptakan liburan yang menyenangkan. Cobalah datang ke sekolah lebih pagi dan bernyanyi dengan suara sedang di kelas. Biarkan teman-teman kamu mengejek suara kamu yang sumbang. Kemudian tersenyumlah. Tersenyum karena bersyukur kamu dilahirkan di dunia ini. Kerjakan pekerjaan kamu dua kali lebih cepat. Teriakkan kalau kamu cinta diri kamu. Sebut nama orang yang kamu cintai meskipun dia tidak mencintai kamu dan tersenyumlah pada bayangannya. Menulislah; menulis tanpa alasan yang jelas, hanya mengungkapkan kebahagiaan kamu.
Tapi, ada sesuatu yang membuat kita kehilangan liburan kita. Satu diantaranya adalah kita selalu mengkhawatirkan masa depan kita dan pikiran kita sering terjebak di dalamnya. Padahal diri kita ada di masa sekarang, tapi pikiran kita terbawa jauh ke masa depan. Mari kita berpikir positif terhadap semua masalah karena sesungguhnya pemecahaan semua persoalan ada di masa sekarang. Tindakan kita saat inilah yang menentukan hasilnya di masa mendatang. Berlibur bukan berarti menghindari masalah.
Dengan berlibur berarti kita akan lebih optimis menghadapi masalah. Liburan bukan berarti membuang waktu, karena dengan berlibur kita bisa menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda. Seperti yang saya katakan bahwa liburan terbaik adalah jika kita mendapat ketenangan fisik, jiwa dan pikiran. Jika fisik yang baik berasal dari olahraga dan makanan yang baik, maka pikiran positif datang dari semangat dan optimisme, dan ketika jiwa mendapat siraman rohani, maka keyakinan kita pada Tuhan semakin kuat.
Pada akhirnya, setelah kamu menjalani liburan kamu dan menjadi orang paling bahagia di dunia, selanjutnya kamu lengkapi kebahagianmu dengan berbagi kepada orang lain. Teman kamu berhak mendapat liburan dari kamu karena kamu juga sering mendapat liburan darinya. Bukankah menyenangkan melihat orang lain bahagia? Ya, terlebih mereka bahagia karena kita. Dan kesemuanya bisa dimulai saat ini, dengan tersenyum dan mengatakan “Aku bahagia saat ini”.

No comments :

Post a Comment