July 30, 2015

Buat Apa Sekolah? (3)








Apa yang kamu lakukan ketika guru kamu mulai menjelaskan pelajaran.Mendengarkan dengan penuh perhatian atau mencatat? atau ....

Bagaimana kalau kamu ubah kebiasaan itu dengan bertanya, “Apa manfaatnya bagiku?”

Anggap saja, saat itu kamu sedang belajar sosiologi, istilah yang pernah kamu dengar tapi belum tahu maksudnya. Kamu mengangkat tangan dan berkata,

“Pak, saya ingin bertanya.”

“Silahkan,” kata gurumu yang mulai salut dengan apa yang kamu lakukan. Sebagian besar guru merasa tertantang jika salah satu siswanya berani memotong kuliahnya untuk bertanya.

“Saya bercita-cita ingin menjadi arsitek, apakah sosiologi penting dalam karir saya?”

Semua guru pasti akan menganggap pelajarannya penting lalu menghubung-hubungkannya. Tapi tidak dengan guru sosiologimu.

“Nak, sebenarnya sosiologi tidak berkaitan langsung dengan cita-cita kamu menjadi arsitek. Setidaknya kamu memiliki imajinasi dan rasa seni terhadap bangunan, dan untuk mewujudkannya, kamu harus mampu menggambar. Kamu bisa belajar Corel Draw atau program sejenisnya. Jika kamu merasa sosiologi tidak penting, kamu bisa mengesampingkannya. Saya tidak keberatan kamu menggambar rumah ketika bapak menerangkan atau tidak mengikuti kelas saya. Tapi saya berharap nilai kamu tidak terlalu jelek saat ujian nanti.”

“Apakah semua sosiolog seperti bapak? Kalau begitu saya mau jadi sosiolog saja deh pak.”



No comments :

Post a Comment